Mitos dan fakta seputar ketombe memang seringkali membingungkan, bukan? Banyak orang yang merasa risih dan kurang percaya diri ketika mengalami masalah ketombe. Namun, sebelum panik, ada baiknya kita mengetahui informasi yang benar terlebih dahulu.
Pertama-tama, mari kita bahas mitos seputar ketombe. Salah satu mitos yang sering kita dengar adalah ketombe disebabkan oleh rambut yang kurang sering dicuci. Menurut ahli dermatologi, Dr. Maria Hordinsky, “Ketombe sebenarnya disebabkan oleh pertumbuhan jamur pada kulit kepala, bukan karena kurangnya mencuci rambut.” Jadi, jangan khawatir jika Anda rajin mencuci rambut namun tetap mengalami ketombe.
Selain itu, banyak yang percaya bahwa ketombe hanya dialami oleh orang yang tidak menjaga kebersihan rambutnya. Namun, Dr. Anton Alexandroff, seorang dermatologis dari University Hospitals of Leicester, mengatakan bahwa “Ketombe bisa dialami oleh siapa saja, tidak peduli seberapa rajin mereka merawat rambut.” Jadi, jangan malu jika Anda mengalami ketombe, karena itu bukanlah tanda kurangnya kebersihan.
Sekarang, mari kita bahas fakta seputar ketombe. Menurut American Academy of Dermatology, ketombe biasanya disebabkan oleh kulit kepala yang kering atau berminyak. Jadi, penting untuk menjaga keseimbangan kadar minyak di kulit kepala agar terhindar dari ketombe. Selain itu, faktor genetik juga dapat memengaruhi kemungkinan seseorang mengalami ketombe.
Jadi, kesimpulannya, ketombe bukanlah masalah yang terlalu serius asal kita tahu cara mengatasinya. Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala, serta menggunakan produk perawatan yang tepat, dapat membantu mengurangi risiko ketombe. Jadi, jangan biarkan mitos-mitos seputar ketombe membuat Anda panik. Yang penting, tetap tenang dan konsultasikan dengan ahli kulit jika Anda mengalami masalah ketombe yang serius.